Kini, demam Korea melanda Indonesia. Perhatikan saja sekeliling Anda, pasti banyak wanita yang memasang foto aktor ganteng asal Korea di mejanya, atau menggunakannya sebagai screen saver. Dari wanita yang usianya 20-an hingga ibu muda! Tak hanya film, tapi juga musik dan kulinernya.
‘Gelombang panas’ Korea dimulai di awal dekade milenium (2001) lewat sebuah film komedi romantis berjudul My Sassy Girl. Film ini merupakan novel karya Kim Ho-Sik. Setelah diangkat menjadi sebuah film, tanpa diduga, menjadi film komedi romantis Korea terlaris sepanjang masa. Di Korea, film ini mengalahkan popularitas Lord of the Ring dan Harry Potter yang diputar bersamaan. Hampir 5 juta tiket terjual di Korea, dan film ini diputar selama 10 minggu.
Tak hanya Korea, My Sassy Girl juga menjadi hit di Asia, seperti Jepang, Cina, Taiwan, Hong Kong, dan Singapura. Film ini juga dibeli hak ciptanya oleh sineas dari beberapa negara. Misalnya, pada 2008 Hollywood ikut-ikutan membuat film tersebut, dibintangi Jesse Bradford dan Elisha Cuthbert. India juga tak ketinggalan membuat film ini berjudul Ugly Aur Pagli, disusul Cina yang membuat sekuel My Sassy Girl 2, juga Jepang yang membuat serial dramanya, Ryokiteki na Kanojo. Sejak saat itu, dunia mulai ngeh tentang kreativitas insan perfilman Korea.
Setelah film, serial drama Korea juga dengan mudah memikat hati penonton. Sebut saja Winter Sonata (2002) yang ditayangkan di televisi swasta Indonesia tahun 2003.
Selain romantisisme, film dan serial drama Korea banyak menampilkan adegan makan. Mereka duduk di atas matras dengan meja pendek, lalu makan dengan lahap. Kebanyakan makanan yang disajikan baru matang, dengan asap masih mengepul. Tayangan seperti itu sangat membuat ngiler. Alhasil, kini banyak wanita Indonesia yang menggemari masakan Korea.
Demam serial drama dan film Korea ternyata juga memicu tumbuhnya tempat kursus dan sekolah yang menawarkan program bahasa Korea. Sebelumnya, bahasa Korea bukanlah pilihan bahasa asing populer. Bahkan,tidak banyak universitas yang menyediakan jurusan bahasa dan sastra Korea.
Setelah popularitas Korea didongkrak oleh film dan serial drama, beberapa universitas membuka program bahasa dan sastra Korea. Seperti UI yang membuka program sarjana bahasa dan sastra Korea pada tahun 2006. Demikian juga Universitas Gadjah Mada yang memulai program serupa tahun 2007. Tak hanya itu, tempat kursus bahasa Korea pun menjamur di Jakarta.
Satu hal lagi dari Korea yang membuat wanita-wanita Indonesia tergila-gila, yaitu musiknya, K-Pop. Salah satu boyband Korea yang sangat digandrungi wanita-wanita Indonesia adalah Suju (Super Junior).
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda juga terkena demam Korea?